SALAM PERPISAHAN
Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan
KENANGANKU
Ingat bagaimana aku melangkah pergi,
Pada kaki kecil, hari sekolah pertama ku?
Dengan tangan mungil aku melambaikan tangan,
Dan aku melihat air mata di sudut mata Anda.
Tapi kau berani dan begitu juga aku
Kami berdua berusaha keras untuk tidak menangis.
kaki kecilku membawaku ke sekolah.
Aku ingat Anda berkata, “Sekarang taat aturan setiap saat!”
tangan-tangan kecil saya membuka pintu sekolah
Di mana-mana Aku melihat, ada anak-anak berlimpah.
Aku pergi ke lorong ke merah besar “K”.
Ada Mrs.Laura untuk menunjukkan jalan.
Kami membuat keluarga besar, bersama Mrs.Laura
Dengan keluarga ini besar, kami harus saling membantu.
Saya sudah berusaha keras untuk mendengarkan sepanjang tahun.
Jadi ketika saya di kelas pertama, saya akan tidak perlu takut.
Otot-otot di tangan saya sekarang jauh lebih kuat.
Dan bahkan kaki saya terlihat jauh lebih lama.
Pada hari terakhir sekolah, seperti yang kita semua selamat tinggal gelombang,
Apakah Anda s’pose Mrs.Laura akan memiliki air mata di matanya?
Ini benar-benar telah menjadi tahun ajaran bahagia.
Dan jika bukan karena Anda, Mom dan Dad,
Saya tidak akan ada di sini
Ingat bagaimana aku melangkah pergi,
Pada kaki kecil, hari sekolah pertama ku?
Dengan tangan mungil aku melambaikan tangan,
Dan aku melihat air mata di sudut mata Anda.
Tapi kau berani dan begitu juga aku
Kami berdua berusaha keras untuk tidak menangis.
kaki kecilku membawaku ke sekolah.
Aku ingat Anda berkata, “Sekarang taat aturan setiap saat!”
tangan-tangan kecil saya membuka pintu sekolah
Di mana-mana Aku melihat, ada anak-anak berlimpah.
Aku pergi ke lorong ke merah besar “K”.
Ada Mrs.Laura untuk menunjukkan jalan.
Kami membuat keluarga besar, bersama Mrs.Laura
Dengan keluarga ini besar, kami harus saling membantu.
Saya sudah berusaha keras untuk mendengarkan sepanjang tahun.
Jadi ketika saya di kelas pertama, saya akan tidak perlu takut.
Otot-otot di tangan saya sekarang jauh lebih kuat.
Dan bahkan kaki saya terlihat jauh lebih lama.
Pada hari terakhir sekolah, seperti yang kita semua selamat tinggal gelombang,
Apakah Anda s’pose Mrs.Laura akan memiliki air mata di matanya?
Ini benar-benar telah menjadi tahun ajaran bahagia.
Dan jika bukan karena Anda, Mom dan Dad,
Saya tidak akan ada di sini
Berpisah Denganmu
Ketika sepoi angin menyeretku tuk pergi jauh darimu,
aku tak sanggup menahan linangan air mata yang semakin deras jatuh dari
kelopak mataku.
Duhai Kawan..
Segala kenangan kini telah menjadi lautan kisah
yang selalu berlayar di samudera hidupku.
Sungguh aku tak akan melupakan sentuhan lembut tanganmu itu
yang membekas di jari-jemariku.
Kalian terindah yang pernah melukis tawa dan air mata dalam hidupku.
Ketika sepoi angin menyeretku tuk pergi jauh darimu,
aku tak sanggup menahan linangan air mata yang semakin deras jatuh dari
kelopak mataku.
Duhai Kawan..
Segala kenangan kini telah menjadi lautan kisah
yang selalu berlayar di samudera hidupku.
Sungguh aku tak akan melupakan sentuhan lembut tanganmu itu
yang membekas di jari-jemariku.
Kalian terindah yang pernah melukis tawa dan air mata dalam hidupku.
PUISI PERPISAHAN SEKOLAH
Setiap pagi hingga siang hari
'Ku habiskan waktu mudaku di sekolah ini
Belajar huruf dan angak penuh arti
Matematika, Kimia, Fisika, hingga Biologi
Ekonomi, Geografi, Antropologi, hingga Sosiologi
Sesaat setelah ini
'Tak 'kan 'ku temui lagi sosok tegas penuh wibawa
Guru-guruku yang tanpa lelah menanggung beban masa depan kita
Sosok pahlawan, dengan semangat perjuangan '45 mencoba membagikan ilmunya
Sosok motivator, yang setiap saat seolah berpetuah "Terus semangat dan gapai cita-cita"
Sesaat setelah ini
'Tak 'kan 'ku temui lagi sosok riang penuh canda
Sahabat-sahabatku tercinta
'Tak 'kan 'ku temui lagi sosok sopan penuh iba
Penjaga gerbang, petugas kebersihan, hingga ibu kantin kafetaria
Perpisahan ini sangat berat 'ku ungkapkan
Kelu sudah bibir ini terucapkan
Namun, jangan pernah menangis
Hingga hatiku terasa teriris
Karena suatu saat nanti
Kita pasti bertemu kembali
Selamat jalan,
Rambu lalu lintas kehidupan masih panjang 'tuk kita lewati
Tetap semangat, kuat, dan genggam erat
Menuntut ilmu dengan giat
Harumkan nama bangsa dan negara suatu saat...
PERPISAHAN YANG TAK DIINGINKAN
Waktu kian menipis
BersamaMu mungkin hanya menghitung hari
kesedihan mulai menerpa
Mungkin karena perpisahan yang terlalu cepat
Terlalu singkat waktu bergulir
Semua hari yang tersisa tak cukup tuk Ku
Rasanya ku tak kuasa
meninggalkan cerita yang penuh warna bersamaMu
Pdih terasa saat Ku sendiri
Memikirkan saat perpisahaan tiba
Meringis di kegelapan malam
Yang kian hening dengan ke pedihan
Mungkin adalah jalan hidup yang terlalu berat untukKu
Aku tak sanggup meninggalkanMu
Sungguh ku tak sanggup
Tapi harus bagaimanakah diriKu kalau ini sudah jadi takdir?
Tuhan Ku mohon dengan sangat
Ku tak kuasa
Ku ku berdaya
Kalau ku harus berpisah dengan'ya
" PERPISAHAN YANG TIDAK DIINGINKAN "
Ini adalah sebuah perasaan
Perasaan yang menyakitkan
Namun apa daya sudah jadi jalan
Ini adalah pelampiasan
Yang kucurahkan dalam suatu tulisan
Dan kusimpan dalam sebuah catatan
Berawal dari ketidak kenalan
Siapa dia siapa kalian
Itulah yang pertama ku fikirkan
Menyapapun takmau karena tak ada keberanian
Namun itu tak lama bertahan
Akhirnya ku kenal kalian
Walaupun hanya sebagian
Yang dikumpulkan dalam satu ruangan
Mungkin terasa menyakitkan
Begitu banyak kenangan yang telah kita lewatkan
Bersama,untuk stu tujuan
Yaitu ilmu yang kita dapatkan
Begitu banyak kejadian yang telah kita lalui
Begitu banyak moment yang masih kuketahui
Mungkin karena curahan ini
Aku menangis keras dalam hati
Ku tahu kalian juga merasakan apa yang kurasakan
Hati perih,sakit tak tertahan
Kesepian yang tak terobatkan
Yang membuat air mata bercucuran
Perasaan yang menyakitkan
Namun apa daya sudah jadi jalan
Ini adalah pelampiasan
Yang kucurahkan dalam suatu tulisan
Dan kusimpan dalam sebuah catatan
Berawal dari ketidak kenalan
Siapa dia siapa kalian
Itulah yang pertama ku fikirkan
Menyapapun takmau karena tak ada keberanian
Namun itu tak lama bertahan
Akhirnya ku kenal kalian
Walaupun hanya sebagian
Yang dikumpulkan dalam satu ruangan
Mungkin terasa menyakitkan
Begitu banyak kenangan yang telah kita lewatkan
Bersama,untuk stu tujuan
Yaitu ilmu yang kita dapatkan
Begitu banyak kejadian yang telah kita lalui
Begitu banyak moment yang masih kuketahui
Mungkin karena curahan ini
Aku menangis keras dalam hati
Ku tahu kalian juga merasakan apa yang kurasakan
Hati perih,sakit tak tertahan
Kesepian yang tak terobatkan
Yang membuat air mata bercucuran
Kawan,kau begitu berarti
Tak ada yang mampu menandingi kalian disisi
Sungguh ini sebuah ironi
Namun ku tak tau harus apa lagi
Ku tak peduli seberapa perih yang kurasakan
Namun kalian tetap tersimpan dalam ingatan
Dan kan selalu ku ingat dalam angan
Selamat jalan wahai teman
No comments:
Post a Comment